“Opa..Opaa..Opaa..”
Yaa, bukan Ayah, bukan Mommy, dan bukan juga Oma, orang pertama yg fasih kau ucapkan sejak mulai berkata-kata. Kadang kami sampai kesal dan memaksa mu untuk memanggil nama kami, Hahahaha.
Tapi Ayah tidak kaget dengan hal itu, mungkin karena nama mu mengandung nama beliau yang aku jabat tangan nya saat mengucap janji menikahi mommy mu.
However, it doesn’t matter for us whoever you said at the first. The important thing is you’ll always keep growing, healthy, and adorable.
Oiya, hari ini juga menandai full 1 tahun kamu hanya minum ASI sebagai susu mu, sungguh mommy mu luar biasa! Kami akan terus melanjutkan hal ini sampai usia mu genap 2 tahun. Ketahuilah nak, bahwa prosesi ini adalah baik untuk tumbuh kembang kita. Ya, dalam artian sesungguhnya untuk mu, dan artian yang lain untuk kami.
Anak kerupuk. Entah nurun mommy mu atau tidak, tapi kamu doyan sekali sama kerupuk. Sampai mommy belikan cracker yang bertekstur menyerupai kerupuk untuk menipumu. Jadi mungkin nanti kalau sudah besar, oleh2 Ayah dari Cirebon yang utama adalah kerupuk udang buat kalian. Hehehehe.
Di usia 11 bulan kamu sudah mulai bisa berjalan sendiri, antara senang & khawatir kami melihat mu kadang tergopoh2 saat mencoba melangkah lebih jauh. Tapi kamu memang anak Ayah, kemauan mu untuk maju sangatlah keras. Jadi nanti pasti Ayah harus lebih sering mengalah demi kamu.
Sejak kamu mulai makan di usia 6 bulan, kami berikan bermacam-macam varian rekomendasi MPASI untuk mu. Big thanks to Oma yang selalu telaten membuatkanmu sarapan, makan siang, dan makan malam, serta menyuapimu dengan sabar. Oiya, kamu lahap sekali jika makan dengan campuran hati ayam. Semoga tetap doyan sampai besar ya, tidak seperti Ayah. Hehehee.
Lalu Ayah kadang terngiang setahun yg lalu kami cemas menunggu kelahiranmu yang tak kunjung datang, karena sudah melewati due date nya. Ayah sampai tak bisa menikmati hari ulang tahun Ayah sehari sebelum kamu lahir. Walau itupun karena Ayah ingin kamu lahir di tanggal yang sama dengan Ayah. Tapi it doesn’t matter, Ayah berjanji, kita akan selalu merayakannya bersama di hari ulang tahun mu.
Alyssa, kami selalu berharap kamu tidak pernah merasa kekurangan perhatian dari kami berdua ya. Beribu-ribu maaf pun rasanya tak cukup saat kami harus menitipkanmu bersama Oma & Opa selama kami bekerja. Kelak kamu akan mengerti alasannya. Hal yang sampai saat ini membuatnya terasa lebih ringan adalah karena kamu tidak pernah rewel saat kami tinggal, entah kamu belum mengerti sepenuhnya atau kamu udah jadi “anak” Oma. Hehehheee.
Tapi kami sudah berjanji, saat kau dalam usia tumbuh kembang & mungkin ditambah kehadiran adik mu, Mommy akan melepas pekerjaannya demi kalian. Dan Ayah akan berkarya lebih giat lagi demi kalian. Semoga kemudahan & keberkahan selalu menaungi keluarga kita. Amin.
Alyssa anakku, terakhir maafkan kami jika tiada pesta meriah di hari ulang tahun pertama mu ini. Kami sudah berkeputusan untuk tidak merayakan ulang tahun mu sampai kamu mengerti. Ya mungkin kita bisa mulai di tahun ketiga atau keempat. We will ask you first, if you want it then we will celebrate it.
Terlepas dari prosesi ceremonial itu, kami akan tetap berikan kamu kue ulang tahun, membantu mu meniupkan lilin, dan berdoa dengan khidmat untuk kebaikan mu di tahun2 yang akan datang. Just remember one thing, everybody loves you, so love them back more in the future.
In the meantime, enjoy your first cake, your first sugar, your first chocolate. Happy 1st Birthday dear my lovely daughter, Alyssa Zivara Jakiasta.
Peluk,
Ayah
Ps: If you want more photos of you since the first day you born, just let me know. I have keep it special for you.
The Jakiasta Post 