Setelah terakhir kali kesini mungkin saat masih belia, akhirnya minggu kemarin kembali mengunjungi Taman Safari Indonesia di Cisarua, Bogor. Karena terlalu lama rentang waktunya, saya sampai tidak bisa menggambarkan perbedaan apa yang terjadi pada taman safari pertama di Indonesia ini.

Sebenarnya tempat ini adalah bukan tujuan utama dari kunjungan ke daerah wisata Puncak kali ini, adalah acara arisan Keluarga Besar Kastoredjo yang jadi inisiatornya. Untuk saya, butuh momen besar yang sulit ditolak (family business, etc) untuk mau mengunjungi Puncak terlebih harus menyetir. Jadi sungguh momen yang pas jika akhirnya memutuskan untuk mengunjungi (lagi) Taman Safari karena Alyssa pun sudah waktunya untuk lebih “berkenalan” dengan dunia luarnya.
Sungguh di luar dugaan kondisi lalu lintas saat itu, atau memang kami yang memang on schedule start pukul 5.30 pagi, pukul 07.00 sudah sampai di Gadog intersection. Lanjut cek lokasi Villa saat acara arisan nanti, kami pun akhirnya tiba di pelataran parkir Taman Safari pukul 8 pagi. Berhubung mereka baru buka pukul 9, jadi mengisi waktu dengan sarapan yang pastinya sudah di siapkan dari rumah, selama orang tua ikut serta maka gak akan bingung dengan acara sarapan. Hahahaha.

Oiya, saat di villa kami di infokan oleh petugas keamanan Villa bahwa beliau memiliki anak yang bekerja di Taman Safari (yang pada akhirnya saya yakini dia adalah broker tiket Taman Safari), namanya Imam (No.hp 081280437281). Lewat jasa beliau, kami membeli satu paket tiket regular untuk 5 orang dewasa & 1 anak-anak, plus kendaraan sebesar Rp.550,000. Untuk diketahui, tipe tiket Taman Safari ada dua macam, ada yang regular (Rp.95,000), dan terusan (Rp.140,000). Perbedaannya hanya jika kalian ingin mencoba seluruh wahana yang ada silahkan beli Tiket Terusan, sedangkan jika hanya ingin berkeliling & menonton pertunjukan satwa gratis (Singa Laut, Burung, Orang Utan, Gajah, Macan, Lumba-lumba, dan Cowboy shows) cukuplah membeli tiket regular. Saat kami malewati gerbang masuk, kami melihat pihak ticketing tidak mencantumkan adanya tiket regular, entah tiket ini hanya diperuntukan untuk rombongan bus atau gimana tapi a bit tricky untuk kita yang menggunakan kendaraan pribadi. Jadi baiknya bertanya dulu jika memang hanya ingin membeli tiket regular, atau bisa kontak Mas Imam tadi.
Pada saat melakukan safari, diharapkan tidak memberi makan hewan-hewan disana. Jangan menjadi terlalu baik kepada mereka, karena tiket yang kita bayarkan sudah termasuk biaya perawatan mereka. Ingat, mereka hanya binatang yang akan mencoba memakan apapun yang diberikan, jadi memberikan makanan yang tidak tepat mungkin akan membuat mereka bisa sakit/mati. Hal lainnya, mereka akan jadi lebih agresif kepada kita karena mereka beranggapan kita akan memberinya makan. Saya percaya niat kita baik untuk mereka, tapi ingat mereka hanya binatang, dan binatang hanya memiliki insting bukan akal. Let`s save our animals.

Setelah safari, saran saya, parkirlah kendaraan di parkiran A (dibawah) dan belilah tiket shuttle bus untuk keliling-keliling wahana pertunjukan satwanya, tiketnya 15rb/orang/hari. Jadi saat ingin menonton pertunjukan satwa yang jarak2nya lumayan jauh kita bisa memanfaatkan shuttle bus tersebut.
Yang membuat kedatangan kali ini menjadi agak aneh adalah, saya seperti menapaki ulang apa yang saya lihat dulu, tetapi kali ini melalui mata putri tercinta saya. Walau sempat bolak-balik tertudur karena kelelahan, saya tidak mampu menyembunyikan kegembiraan karena saya menyadari bahwa saya sudah berhasil menapaki satu tingkat lagi perjalanan hidup saya.

– Travel. It leaves you speechless, then turns you into a storyteller-