Batu Caves half day trip

Akhirnya rampung juga tulisan perjalanan ke Batu Caves ini setelah 7 bulan nongkrong di draft. Hehehe.

Trip kali adalah trip gratis untuk tiket pesawatnya karena dilakukan setelah dua minggu dinas di salah satu outstation base kantor yang di Malaysia (Kota Bharu). Memanfaatkan waktu transit 8 jam di Kuala Lumpur yang memang sudah di set sebelumnya, maka di putuskan untuk mengunjungi Batu Caves (tempat ibadah umat Hindu) yang terletak di distrik Gombak, Selangor.

Setelah 1 jam di udara dari KBR ke KUL, langsung menuju ke counter KLIA Express yang di airport untuk beli tiket kereta express ke KL Central Station, harga tiketnya RM.35 untuk +/- 55 menit perjalanan. Kereta nya bagus & cukup lapang kabinnya, juga ada tempat untuk bagasi. Kabarnya Bandara Kualanamu di Medan juga sudah punya kereta semacam ini untuk transfer passenger ke kota Medan, lalu Jakarta kapaann?? Hahahaha.

Inside KLIA Express
Inside KLIA Express
KLIA Express tiket
KLIA Express tiket

Sampai di KL Sentral masih pagi sekitar jam 9an karena dari KBR take off jam 6 pagi, akhirnya diputuskan sarapan beli roti & susu di Sevel buat ganjel perut. Lanjut menuju counter KTM Komuter untuk beli tiket ke Batu Caves seharga RM.2, untuk 45 menit perjalanan dengan melewati 7 stasiun. Tiket tergolong murah untuk kereta komuter yang bersih, lengang, dan juga dingin. Gak kebayang kalau turis di Indonesia mau ke daerah Kota Tua misal, dan harus naik Commuter Line Jakarta sambil berdesakan, panas, dan ketemu Dinda, bersamaan dengan para Anker dari suburban Jakarta.

KTM Komuter to Batu Caves
KTM Komuter to Batu Caves

Jangan khawatir kebablasan stasiun turun nya, karena stasiun Batu Caves adalah stasiun terakhir dari rute komuter ini. Dan yang menariknya adalah, pintu keluar stasiun adalah pintu masuk untuk kawasan wisata yang GRATIS ini. Begitu masuk langsung ketemu sama patung Hanoman yang kolornya berwarna hijau (kalau di Indonesia warnanya Putih). Hanoman ini adalah seekor kera mulia yang menjadi ajudan dari Dewa Rama, si kera sakti ini juga ada kalau kita menonton sendratari Ramayana di pelataran Candi Prambanan.

Hanoman
Hanoman

Jalan sedikit akan kita temui semacam Pendopo yang biasa digunakan untuk ibadah umat Hindu. Oiya, Batu Caves akan ramai sekali pada setiap bulan Februari, karena akan di adakan festival Thaipusam. Tak jauh berjalan kita akan sampai di pelataran utama nya yang akan menampilkan patung besar Dewa Murugan yang merupakan Dewa perang & pelindung bagi kaum bangsa Tamil. Nah pada saat acara Thaipusam tersebut, bangsa Tamil di seluruh dunia (terutama Malaysia) akan datang ke Batu Caves.

Pendopo

Pendopo

Dewa Murugan from the top
Dewa Murugan from the top
Dewa & Dewa Murugan :D
Dewa & Dewa Murugan 😀

Sampai disini sebenarnya main attractionnya sudah selesai, tapi mana Caves nya? Nah tepat di belakang patung Dewa Murugan itu terdapat 272 anak tangga yang merupakan jalan menuju Caves nya. Kepalang tanggung udah jauh-jauh kesini, gratisan, tapi gak masuk ke Caves nya kan sayang. Baru 20-30 anak tangga ehh udah keliyengan karena belum sarapan yang proper & matahari bener2 lagi tepat di atas kepala. Dengan istirahat beberapa kali sembari foto sana sini, akhirnya sampai di titian terakhir. Dan bau kotoran kelelawar & dupa langsung menyergap pas sampai di muka caves nya. Masuk sebentar lalu foto2, dan langsung keluar karena gak tahan baunya. Hahahaha.

Inside the Caves
Inside the Caves

Setelah sampai di pelataran bawah, langsung buru-buru samperin tukang es kelapa muda yang memang sudah jadi incaran sejak sampai. Karena gak nemu tempat makan yang proper akhirnya langsung pulang & lunch di Burger King di KL Sentral & santai di Starbucks sambil menunggu waktu sebelum kembali ke KLIA.

Oiya, saat perjalan pulang dari Batu Caves sempet mampir sebentar ke Central Market yang di KL. Liat sana sini, hanya dapat beberapa souvenir & coklat untuk keluarga di rumah. Harganya gak semiring yang di bilang orang- orang, hanya tempatnya memang lebih nyaman karena ber-AC. Kalau dilihat dari luar, sekilas mirip Pasar Baru di Jakarta.  Hehehe.

Central Market

Central Market

Central Market (smurf)
Central Market (smurf)

Walau gak sempet mampir ke tempat lain di KL, tapi agaknya gue setuju dengan beberapa orang yang bilang bahwa KL hanya perlu di kunjungi satu kali saja. Because nothing to do, nothing to see, dan gak beda jauh sama Jakarta.

But, as a wise men, I would like to say that we never know if we never try.  So, melangkah lah sejauh yg kita mampu karena cerita hidupmu akan lebih berwarna.

KL Station
KL Station

Leave a comment